PT PLN (Persero) unjuk gigi memamerkan mobil listrik miliknya. Mobil tanpa emisi yang memiliki nama Evina (Electric Vehicle Indonesia) ini.
Bersama-sama dengan teknisi mobil listrik dari PLN, PT Sarimas Ahmadi Pratama, detikOto merasakan performa mobil listrik ini di belakang kemudinya. Wah asyik ternyata!
Bersama-sama dengan teknisi mobil listrik dari PLN, PT Sarimas Ahmadi Pratama, detikOto merasakan performa mobil listrik ini di belakang kemudinya. Wah asyik ternyata!
1. Eksterior
Jika melihat mobil listrik yang dipakai Menteri BUMN Dahlan Iskan yang berwarna hijau, ada perbedaan sedikit dari sisi eksterior.
Untuk lampu mobil dan dan lekukan tubuh yang ditampilkan, tidak ada perbedaan dari mobil listrik Ahmadi yang dipakai Dahlan Iskan.
Namun perbedaan yang sangat berbeda terlihat jelas terlihat, pada bagian kaki-kaki yang menggunakan roda yang lebih lebar. Dan menggunakan ban yang lebih tipis.
2.Interior
Meski tampilan interior belum sempurna, namun bisa dipastikan Evina juga masih menggunakan interior dari Ahmadi listrik berwarna hijau.
Terlihat dengan penggunaan layar 10 inci yang berperan untuk menunjukan odo meter dan speedo meter. Pada bagian dashbord sebelah kanan terdapat indikator RPM digital.
Namun di bawah indikator RPM masih terlihat kosong(bolong), teknisi Ahmadi pun mengatakan kepada detikoto bahwa di bawah indikator RPM akan diselipkan indikator baterai lithium ion bila sudah terpasang.
AC yang berperan sebagai pendingin dan Radio(CD, MP3) yang berperan sebagai teman sejati saat melakukan perjalanan, juga belum terpasang.
Belum sampainya baterai Lithium-ion yang telah dibayar cash dari Amerika, memaksa mobil ramah lingkungan Evina menggunakan aki biasa. Sebanyak 18 aki digunakan sebagai penyuplai tenaga listrik Evina.
8 Aki terletak dibawah kursi penumpang bagian kanan, dan 10 aki terletak pada bagian bagasi.
Perbedaan selanjutnya juga terletak pada bagian bawah kap mesin. Tampilan yang diberikan kali ini juga terlihat sangat rapi, terbungkus dengan plastik berkualitas, dan terlebih tidak terlihat kabel-kabel yang berantakan.
3.Performa
Bicara soal performa, detikoto pun sempat ragu, takut akan kejadian beberapa waktu lalu saat melakukan uji pertama kali mobil listrik Ahmadi dari Depok menuju Pasific Place. Yang sempat mati beberapa kali.
Namun kali ini berbeda. Tidak hanya menampilkan kesan yang lebih rapi, Evina juga memiliki performa yang tidak diragukan.
detikOto pun memutar kunci kontak untuk menghidupkan Evina, seketika layar 10 inci pun menyala dan menyapa detikoto. Dengan menggeluarkan tulisan 'Selamat menikmati perjalanan anda dengan mobil listrik nasional'.
Sekejap layar pun berubah tampilan, menjadi speedometer digital. Evina pun tidak mengeluarkan suara sedikit pun, sehingga membuat detikOto tidak sadar bahwa Evina sudah siap untuk dijalankan.
Jika melihat transmisi otomatisnya, ada sedikit perbedaan dengan transmisi otomatis mobil biasa. Tidak ada D alias Drive untuk maju tapi diganti dengan F untuk melaju, sementara R berfungsi untuk mengubah menjadi transmisi mundur, dan N transmisi netral.
Tidak sabar detikoto pun mengubah menggunakan transmisi F untuk mengendarai mobil listrik Evina. Benar saja tanpa suara Evina melaju dengan lembut.
Sayang tes drive ini hanya bisa dilakukan dengan memutari gedung PLN pusat hingga dua kali. Tapi terang saja kalau Evina menjadi pusat perhatian pengendara lain.
Bila beberapa waktu lalu mobil listrik prototipe pertama Ahmadi sempat mati, ketika bertemu tanjakan. Kali ini detikoto berhasil melalui tanjakan yang mencapai 45 derajat, untuk menuju lobby utama gedung PLN pusat.
Evina pun bisa melaju dengan lembut tanpa mati sedikit pun. Bahkan meski evina membawa penumpang 4 pria dewasa, Evina tetap melaju dengan lembut dan penuh tenaga.
Namun sayang detikoto tidak bisa merasakan topspeed dari Evina, karena jarak yang terlalu dekat. Namun lebih dari itu, mobil listrik Evina telah berhasil membuat detikoto sadar bahwa Indonesia pun bisa melahirkan mobil listrik.
4.Spesifikasi Detil
Spesifikasi Evina masih sama yang dengan prototipe mobil listrik Ahmadi yang pertama. Mobil listrik nasional ini diperkirakan akan diperkuat baterai lithium ion sebanyak 36 buah dengan kapasitas baterai yang mencapai 21 kWh yang mampu berjalan hingga sejauh 130 kilometer dengan sekali isi.
Mobil listrik nasional tersebut sangat fleksibel dan bisa melakukan pengisian di rumah dengan tegangan 220 V dan hanya membutuhkan waktu 4-5 jam hingga baterai tersisi penuh. Sementara dengan cara sistem cepat hanya membutuhkan waktu 30 menit pada tegangan 220 V.
Akan tersedia 3 pilihan Standart(S) mencapai 800 kg, untuk seri Grand(G) dan Deluxe(L) berbobot 900 kg. Dan dengan dimensi ketiganya yakni panjang 345 cm, lebar 149 cm, dan tinggi 160 cm.
Begitu juga dengan bagian suspensi, untuk suspensi depan varian Grand(G) dan Deluxe(L) menggunakan Mac Pherson Struts with Coil Spring dan stabilizer. Sedangkan untuk tipe Standart(S) menggunakan Mac Pherson Struts with Coil Spring. Namun untuk suspensi belakang ketiga varian mobil menggunakan Trailing Arm with Coil Spring.
Sumber / Foto : oto.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar