Pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil
melalui ujian perdana di Olimpiade London 2012. Ganda campuran terbaik
tanah air itu berhasil mengalahkan pasangan India Diju V/Jwala Gutta
dengan skor 21-16, 21-12.
Kemenangan itu menjadi pembuka jalan bagi Tontowi/Liliyana untuk mempertahankan tradisi emas Olimpiade Indonesia.
 |
Team Bulu Tangkis Ganda Campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir |
Tergabung di grup C, kemenangan itu membuat Tontowi/Liliyana memuncaki
klasemen sementara. Mereka hanya butuh satu kemenangan lagi untuk lolos
ke babak knockout. Namun, akan lebih aman jika mereka memenangi dua
pertandingan tersisa untuk menghindari juara grup pada babak pertama
knockout.
”Saat ini persaingan di nomor ganda campuran lebih merata. Menghadapi
siapa pun kami harus siap dan memberikan yang terbaik,” kata pelatih
ganda campuran Richard Mainaky setelah pertandingan.
Dalam pertandingan kedua hari ini (29/7) Tontowi/Liliyana menghadapi
pasangan Korea Selatan Lee Yong-dae/Ha Jung-eun. Lee Yong-dae saat masih
berpasangan dengan Lee Hyo-jung adalah peraih emas Olimpiade Beijing
2008. Kebetulan, di final mereka mengalahkan Liliyana yang berpasangan
dengan Nova Widianto.
Meski demikian, Richard yakin Tontowi/Liliyana bisa mengatasi
Yong-dae/Jung-eun. Meski secara skill Jung-eun tidak kalah dari
seniornya yang sebelumnya menjadi pasangan Yong-dae, dia belum terlalu
matang untuk event sebesar Olimpiade.
”Biasa masalah pemain muda, kadang bingung untuk keluar dari tekanan.
Namun, kami harus tetap waspada karena mereka memiliki fisik yang kuat,”
ulas Richard.
Dari pertandingan kemarin, Richard mengaku puas dengan performa
Tontowi/Liliyana. Liliyana tampil sebagai leader yang baik. Sebaliknya,
meski ini Olimpiade perdana, Tontowi mampu bermain dengan tenang.
”Salah satu kelemahan utama Tontowi adalah sering terburu-buru. Namun,
hal itu tidak terlihat tadi (kemarin, Red). Semoga saja semua berjalan
dengan baik sampai babak akhir nanti,” ujarnya.
Beban untuk mempertahankan emas tidak terlalu dipikirkan Tontowi. Itu
membuat dia bermain lepas dan menampilkan permainan terbaik. Bahwa
pasangan India Diju V/Jwala Gutta memiliki peringkat yang jauh lebih
bawah, itu tidak bisa dijadikan kesimpulan bahwa mereka adalah lawan
mudah. Dalam beberapa pertemuan sebelumnya, mereka sangat menyulitkan.
Kemenangan juga menghampiri tunggal putra andalan Indonesia Taufik
Hidayat. Tanpa mengalami kesulitan, peraih emas Olimpiade Athena 2004
tersebut menang straight game 21-8, 21-8 atas Petr Koukal dari Rep Ceko
dalam waktu 29 menit. Taufik akan kembali turun ke lapangan pada 31
Juli waktu setempat menghadapi pebulu tangkis Spanyol Pablo Abian.
Sementara itu, dari cabang menembak, Diaz Kusumawardani tidak mampu
melewati babak kualifikasi nomor 10 meter air rifle putri. Dia berada di
urutan ke-55 dari 56 peserta dengan 382 poin. Dia pun menjadi atlet
Indonesia pertama yang tersingkir dari ajang Olimpiade London 2012.
Sejak awal, atlet termuda dalam kontingen Indonesia itu memang tidak
ditargetkan merebut medali. Dengan usia yang masih 16 tahun, tampil di
Olimpiade akan memberikan banyak pelajaran untuk tampil di event
internasional maupun Olimpiade berikutnya
Sumber : jpnn.com